Ahmad Salman Soemantri

Mempersatukan Penggemar Lari

Ketika awal mendengarnya, saya berpikir ini gila, mana ada orang mau lari dari Jakarta-Bandung

Rabu, 3 Maret 2021
Rabu, 3 Maret 2021
ahmad-salman-soemantri.jpeg

 

 

EUFORIA kegiatan BNI-ITB Ultra Marathon tak hanya dirasakan oleh alumni ITB. Di luar itu, pihak yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan pun merasakan hal serupa. Salah satunya adalah Ahmad Salman Soemantri yang saat ini menjabat sebagai Deputy General Manager (DGM) Hubungan Kelembagaan Bank Negara Indonesia.

Pria yang akrab disapa Salman ini tahu persis bagaimana Pak Susilo (Siswoutomo), Mas Gatot (Sudaryono), Pak Hari (Tjahjono) dari Yayasan Solidarity Forever (YSF) memiliki gagasan awal  membuat event yang bukan cuma bisa merekatkan alumni, melainkan juga meningkatkan kerja sama antara ITB dan BNI. Ketika itu, Prof. Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi, DEA sebagai Rektor ITB menyambut baik ide ini dan untuk kemudian dibicarakan bersama-sama dengan pimpinan BNI.

“Intinya adalah bagaimana kita bisa membuat suatu event yang bisa merekatkan BNI dan ITB yang sudah punya historis hubungan panjang dan emosional tinggi. Kami menjadi bank yang melayani kampus ITB,” ujar Salman.

Mengingat saat itu sedang tren olahraga lari, tercetuslah gagasan menyelenggarakan kegiatan berbasis olah raga tersebut. Namun, bukan sekadar lari biasa, tetapi sesuatu yang unik, yaitu ultra marathon dari Jakarta ke Bandung. “Ketika awal mendengarnya, saya berpikir ini gila, mana ada orang mau lari dari Jakarta-Bandung. Tapi, akhirnya saya bisa paham, ternyata banyak pelari yang sangat antusias dan maniak,” ujarnya.

Menurut Salman, melalui penyelenggaraan BNI-ITB Ultra Marathon ini, terlihat bagaimana para penggemar lari di ITB bisa bersatu. “Kami pun bertemu Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc., yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni ITB. Beliau sangat mengapresiasi karena di acara ini terlihat bagaimana alumni berbaur tanpa ada sekat. Tanpa memperlihatkan jabatan dan silaturahmi benar-benar terjalin,” ucapnya.

Ia mengatakan, pihak BNI sangat terkesan dengan BNI-ITB Ultra Marathon. Kegiatan yang diinisiasi oleh YSF ini sudah menjadi bagian atau agenda ITB yang monumental dan harus dijadikan agenda reguler. “Mudah-mudahan saja pandemi ini segera menurun,” ujarnya.

Dengan terlibat secara langsung, Salman tidak hanya tahu seperti apa proses BNI-ITB Ultra Marathon bisa terselenggara. Ia juga bisa merasakan bagaimana kemeriahan dan ikatan kuat yang tercipta di kalangan alumni ITB. Salman pun sempat turun di kategori 5K atau fun run dengan mengambil start dari Gedung PLN Bandung di Jalan Cikapundung Bandung hingga Kampus ITB, Jalan Ganesha.

“Waktu itu saya harus mendampingi Ibu Menteri dan eksekutif lainnya menuju kampus ITB. Saya tidak membayangkan ternyata komunitas lari long distance ini peminatnya cukup banyak. Bahkan, bukan hanya di lingkungan ITB, ada juga dari himpunan alumni (himpuni) kampus lain,” tutur Salman.

“Ini luar biasa. Selain sehat, saya melihat bagaimana guyubnya alumni ITB dari berbagai angkatan. Mereka terlihat antusias dan gembira serta mau memberikan apresiasi kepada kampus dengan melakukan penggalangan dana,” katanya.

Salman berharap ke depannya kerja sama BNI dan ITB bisa terus berkesinambungan meskipun mungkin ada pergantian direksi baru. Diakuinya, bersama direksi baru mereka selalu membicarakan program yang bisa memberikan nilai tambah serta saling memberikan manfaat, layaknya kerja sama dengan ITB.

“Karena ITB juga saat ini pimpinannya baru, komunikasi kita masih tersendat-sendat. Mungkin beliau sedang mengonsolidasikan di dalam dulu, jadi masih belum terbuka,” katanya.

Pada kesempatan itu, Salman menyampaikan terima kasih kepada Pak Susilo Siswoutomo sebagai Ketua YSF dan timnya atas kerja sama yang sudah terjalin. “Harapan kami jalinan ini bisa berlanjut. Komunikasi juga bisa tetap berkesinambungan, baik dengan YSF maupun pimpinan ITB agar kemitraan antara BNI dan ITB makin kuat layaknya soulmate,” katanya menutup pembicaraan.

Share
Comments